Kamis, 23 Oktober 2008

MAKALAH PENELITIAN

BAB I
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Akhir-akhir ini muncul kecenderungan customer yang secara spesifik menginginkan agar kertas yang dipakainya dibuat tidak seluruhnya dari pulp yang diperoleha dari kayu alam. demikian juga harga deinking pulp saat ini lebih murah dibandingka dengan pulp kayu alam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa bahan utama untuk mendaur ulang kertas?
C. TUJUAN
1. Mengetahui keuntungan-keuntungan menjual kertas recycled
2. Mengetahui bahan utama untuk mendaur ulang kertas
3. Mengetahui dimana pabrik kertas memperoleh bahan baku pulp deinking
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat umum : Memperoleh informasi bahan utama mendaur ulang kertas
2. Manfaat khusus : memperoleh informasi tentang keuntungan menjual kertas recycled
BAB II
A. KAJIAN PUSTAKA
Menurut buku "BULETIN INTERNAL" menyatakan bahwa keuntungan menjual kertas recycled adalah selisih biaya antara menggunakan pulp kayu dan pulp deinking, lebih murah harga pulp deinking, dan juga buku ini menyatakan bahwa jauh lebih untung mendaur ulang kertas bekas.
BAB III
A. METODE PENELITIAN
Melalui catatan pengamatan dari buku " BULETIN INTERNAL" yang merupakan data yang akurat.
B. HASIL ANALISIS
LEBIH UNTUNG MENDAUR ULANG KERTAS
Akhir-akhir ini muncul kecenderungan customer yang secara spesifik menginginkan agar kertas yang dipakainya dibuat tidak seluruhnya dari pulp yang diperoleh dari kayu alam. sekalipun masih terdapat komponen pulp dari kayu alam, sebagaian dari pulp yang dipakai berasal dari daur ulang limbah kertas yang telah dipakai atau yang biasa dikenal sebagai deinking pulp.
Pabrik kertas saat ini sudah mulai menjual kertas jenis woodfree dan PPC yang sebagaian pulpnya merupakan deinking pulp. sedangkan kertas jenis ART PAPER akan menyusul kemudian.
Terdapat dua keuntungan jika menjual kertas recycled seperti ini. pertama dari selisih biaya antara menggunakan pulp kayu alam dan pulp deinking. harga deinking pulp saat ini lebih murah dibandingkan dengan pulp kayu alam. oleh karenanya, semakin banyak pulp kayu alam yang digantikan oleh pulp deinking semakin besar pula penghematan biaya yang bisa dihasilkan.
Tetapi suatu kertas yang akan digunakan untuk keperluan cetak tidak dapat sepenuhnya dibuat dari pulp deinking. semakin banyak pulp deinking yang digunakan untuk kertas maka kekuatan rekat antar serat yang membentuk kertas akan semakin rendah. itulah sebabnya mengapa limbah kertas hanya dapat didaur ulang hingga 4-6 kali saja karena setelahnya pulp yang dihasilkan tidak dapat memberikan kekuatan bagi kertas.
Keuntungan kedua adalah harga premium yang diberikan oleh customer terhadap kertas jenis ini dibandingkan dengan kertas jenis reguler. harga ini berani dibayarka oleh customer karena alasan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Bahan unit DIP untuk menghasilkan pulp deinking selain berasal dari buangan internal pabrik kertas juga diperoleh dari kertas bekas pakai (post industrial waste paper) dari pemasok lokal maupun impor.
BAB IV
A. PENUTUP
1. Kesimpulan : banyak memberi keuntungan bagi pabrik kertas dan customer mendaur ulang kertas.
2. Saran : sebaiknya, jangan terus-menerus mendaur ulang kertas, karena itu juga memberikan hasil yang tidak optimal.
3. Daftar Pustaka : Laporan Utama " BULETIN INTERNAL " Wahana Informasi dan Pengetahuan.

Senin, 20 Oktober 2008

KENAKALAN REMAJA 9E

Kenakalan anak remaja 9e di SMP Negeri 2 atau bahasa gaulnya dengan nama SPENDA itu wajar sekali karena mereka sudah menginjak usia remaja, usia dimana banyak anak mendambakannya.

Kenakalan remaja 9e bukan kenakalan yang seperti orang bilang yaitu kenakalan seperti anak kecil, bahkan kenakalan tersebut adalah kenakalan untuk mencari jati diri.

Seperti yang terjadi di kelas 9e, banyak guru-guru yang mengajar 9e mengeluh karena anak 9e banyak yang ramai dan nakal. Anak 9e nakal karena mereka ingin mencari perhatian pada guru-guru dan lingkungan sekitarnya.

Jadi saya selaku murid 9e, berharap agar guru-guru sabar terhadap siswa kelas 9e, karena mereka berbuat seperti iti bukan hanya kenakalan semata tapi untuk mencari perhatian atau bahasa gaulnya caper pada orang-oarang disekitarnya.